Jumat, 12 Maret 2010

teganya temanku.....

Semalam sore seperti biasanya aku
dan beberapa teman sekantor
datang dan bergabung di disuatu
tempat, ya..tempat yang persis ditepi
jalan, dijadikan pos untuk saling
berbagi suka dan duka serta tempat
bertukar informasi sebagai kegiatan
yang rutinitas.
Sore itu kami minum arak sekedar
mengisi waktu sambil berdendang
menyanyikan beberapa buah lagu
favorit yang diiringi dengan sebuah
gitar. Waktupun tak terasa sudah
berlalu, jam menunjukan pukul 20.00
wib. Bermaksud hendak mencari
udara segar atau sekedar
“ membuang hasil pengolahan
arak”, aku berjalan dari tempat itu
ke depan sekira 10 langkah.
Tiba-tiba melintas sebuah mobil truck
dengan kecepatan yang lumayan.
Terkejut melihat aku, supir truck
berusaha mengindar dengan
membanting setir kekanan, uups …
aku terhindar, tapi naas bagi truck itu
menabrak sebuah pohon. Sungguh
kejadian yang sangat cepat, pohon
itupun tumbang tepat menimpah
aku, batang pohon sebesar paha
tertimpa tepat diwajahku.
Sebenarnya teman sekantor
menyaksikan peristiwa itu,
tragisnya … mereka tidak mau
menolong sembari tetap bernyanyi
dengan asyik, “Sungguh tega kalian
teman-teman”. ingin rasanya aku
berteriak minta tolong, tapi apa daya
batang pohon yg menimpa berada
tepat dimulut dan hampir menutup
hidungku yg sudah mulai sulit
bernafas.
Kedua tanganku pun tak kuasa
bergerak, aku berusaha meronta dari
tindihan batang pohon itu. Usahaku
tidak sia-sia, batang pohon mulai
bergelinding dari wajahku. Bukannya
terasa lega, batang pohon itu
bergelinding pindah menindih
leherku. merasa tersesak aku minta
tolong sekeras-kerasnya, tapi tidak
bisa mengeluarkan suara sebab
leherku sudah tercekik batang
pohon. Dada sudah penuh sesak,
mungkin inilah ajalku, dalam hati aku
berdoa sambil menangis.
Lalu tiba-tiba………..Aku terbangun
dari mimpi, kulihat kaki kanan istriku
memang melintang tepat di leherku,
dengan segera kuhempaskan
kakinya ….”batang pohon sialan…!!!
hampir mati aku gara-gara kau..!!!”.
Aku duduk dengan nafas ngos-
ngosan sambil merenung, …Iiih
sungguh tega teman-teman
sekantorku yang tak mau menolong
aku.
“Ada apa pa ?” tanya istriku yg
juga terbangun dari tidurnya. “Ada
apa ada apa lagi kau bilang…!!!, aku
tertimpa pohon, teman-teman
sekantorku nggak mau menolong
aku ” kataku.
“Pohon apa?, mana pohonnya pa?
” tanya istriku keheranan. “Pohon
itu kakimu…!!!!” imbuhku. “Sory
deh..pa” katanya sembari
tersenyum-senyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar